Sidoarjo – MediaLidikkrimsus.ri.net. Meskipun H. Subandi, SH, M.Kn dan Mimik Idayana maju sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo pada pilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2024 yang akan dilaksanakan tanggal 27 November 2024. Pasangan ini secara resmi mendaftar di KPU (Komisi Pemilihan Umum) Kabupaten Sidoarjo pada tanggal 29/8/2024 melalui Partai Gerindra.
Hal itu tidak berpengaruh pada Partai Demokrat Sidoarjo. Partai berlambang mercy ini tetap tegak lurus dan konsisten mendukungnya. Hal itu disampaikan oleh Ketua Partai Demokrat Kabupaten Sidoarjo Zahlul Yussar, S.Kom. Senin (2/9/2024).
“Selama Pak Bandi dan Bu Mimik satu paket meskipun berangkatnya dari partai Demokrat tetap mendukung. Yang menjadi rekom itu pasangan bukan partai, kecuali kalau yang menjadi dasar rekom itu partai otomatis gugur dan sampai saat ini belum ada surat dari Mas AHY (Agus Murti Yudhoyono) untuk mengalihkan dukungan,” jelas Yussar panggilan akrab.
Legislator yang menjabat DPRD Kabupaten Sidoarjo dua periode ini bahwa, mendukung Bandi-Mimik sudah saklek (final) tidak bisa ditawar-tawar lagi karena sudah keputusan DPP (Dewan Pimpinan Pusat). “Kita harus linier dengan pusat, Partai Demokrat wajib mendukung,” tegasnya.
Menurut pria 26 tahun itu, Partainya memilih keduanya ini bukan tanpa alasan. Keduanya sudah berpengalaman mulai tingkat bawah (grassroot).
“Pak Bandi mulai dari bawah yakni sebagai kepala desa, lantas menjabat DPRD, wakil bupati dan sekarang Plt. Bupati Sidoarjo. Bu Mimik satu-satunya dewan Sidoarjo yang tidak menerima kunjungan kerja (Kunker) dan gajinya buat untuk kegiatan-kegiatan sosial,” terang Yussar yang juga Ketua IMI Sidoarjo.
Selain berpengalaman, keduanya menguasai daerah pilihan 2 daerah timur dan H. Subandi menguasai Dapil barat. Pasangan ini siap dikolaborasikan apalagi Cabup tersebut asli warga Sidoarjo yang siap membangun Sidoarjo ke arah lebih baik.
“Sa’at ini Sidoarjo terkena beberapa kasus yang sa’at ini ditangani KPK. Sampai sa’at ini beliau masih bersih. Beberapa kali Sidoarjo dipimpin oleh orang-orang micu dan lain sebagainya. Ini jangan sampai terjadi lagi di Sidoarjo. Hal ini sudah dibuktikan Pak Bandi dan Bu Mimik,” terangnya.
Lanjutnya, keduanya adalah fighter sering turun lapangan tidak ada batasan antara masyarakat dan jabatan, pimpinan-pimpinan partai sudah memahami. Sa’at ini Sidoarjo butuh pimpinan sosok perempuan yang bersih dari hukum.
“Beliau-beliau dari sektor ekonomi sudah mapan dan sudah selesai untuk dirinya sendiri. Saya melihat sendiri sering melakukan kegiatan sosial dengan uangnya sendiri dan ini keuntungan tersendiri bagi Kabupaten Sidoarjo dipastikan anggaran ABPD tidak dimanfa’atkan untuk kepentingan pribadi tetapi untuk masyarakat,” papar Yussar.
Selain itu, keduanya track recordnya sangat bagus, ada hal yang ditorehkan di Sidoarjo. “Mulai dari program, pembangunan, beliau ini zero hukum yang tidak punya permasalahan dengan hukum. Kita butuh sosok seperti itu apalagi bisa memahami tentang birokrasi. Jangan sampai orang nol puthul (tidak tahu apa-apa) pimpin Sidoarjo,” bebernya.
Yussar berharap kepada Subandi-Mimik untuk menyerahkan diri mengabdi kepada masyarakat Sidoarjo. “Pengabdian bukan mencari uang, jabatan dan lain sebagainya. Harus berinovasi, kreativitas, dobrakan, gebrakan harus berani zona aman,” harapnya.
Sidoarjo butuh orang yang melayani, mengayomi dan harus diimbangi dengan koridor hukum tentunya. (Znr).