Farida Hidayati Dorong Partisipasi Inklusif: Prioritaskan Perempuan, Pemuda, dan Difabel dengan Program Pelatihan dan Akses Kerja

Bojonegoro – Menjawab kebutuhan masyarakat Bojonegoro yang beragam, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati nomor 01, Teguh Haryono dan Farida Hidayati, membawa visi dan misi yang berfokus pada inklusivitas dan pemberdayaan.

Salah satu komitmen utama Farida Hidayati adalah mendorong partisipasi inklusif dengan memberi ruang bagi perempuan, pemuda, dan difabel melalui serangkaian program pelatihan keterampilan dan akses yang lebih luas ke lapangan kerja.

Farida Hidayati percaya bahwa Bojonegoro yang maju hanya bisa tercapai dengan memberikan peluang yang setara bagi seluruh masyarakatnya.

“Kami ingin menciptakan Bojonegoro yang berkeadilan dan memberdayakan, di mana perempuan, pemuda, dan difabel mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkembang,” ujarnya dalam salah satu kampanye.

Pelatihan Keterampilan untuk Semua

Program pelatihan keterampilan menjadi salah satu pilar utama dalam visi Farida Hidayati. Pasangan Teguh-Farida berencana untuk menghadirkan berbagai pelatihan yang berorientasi pada kebutuhan pasar, mulai dari kewirausahaan, teknologi informasi, hingga keterampilan khusus yang sesuai dengan potensi lokal Bojonegoro.

Pelatihan ini dirancang tidak hanya untuk memperkaya keterampilan individu tetapi juga untuk memperluas jaringan kerja bagi para peserta, termasuk kelompok yang kerap kurang terwakili seperti perempuan dan difabel.

“Kami akan menyediakan fasilitas pelatihan yang ramah difabel dan mendukung pengembangan kompetensi bagi semua warga, terutama perempuan dan anak muda yang menjadi tulang punggung ekonomi masa depan,” terang Farida.

Akses Lapangan Kerja yang Inklusif

Selain pelatihan, Farida Hidayati juga menyoroti pentingnya membuka akses lapangan kerja yang inklusif.

Paslon 01 berkomitmen untuk membangun kemitraan dengan sektor swasta, UMKM, dan industri di Bojonegoro, guna menciptakan peluang kerja yang inklusif. Program ini dirancang untuk menghilangkan hambatan yang sering dialami perempuan dan difabel dalam mendapatkan pekerjaan.

Teguh dan Farida yakin, dengan meningkatkan akses lapangan kerja yang lebih terbuka, Bojonegoro dapat mencetak lebih banyak masyarakat yang mandiri secara ekonomi dan berdaya saing tinggi.

“Inilah Bojonegoro Inklusif yang kami impikan, di mana tidak ada yang tertinggal dan semua diberdayakan,” tegas Farida.

Sinergi Masyarakat dan Pemerintah untuk Bojonegoro yang Inklusif

Pasangan Teguh-Farida memahami pentingnya sinergi antara masyarakat dan pemerintah dalam mewujudkan visi inklusivitas ini.

Melalui kolaborasi dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat, mereka optimis Bojonegoro akan mampu menjadi kabupaten yang ramah bagi semua, tanpa terkecuali.

Program dan visi misi ini mendapat sambutan baik dari masyarakat, salah satunya dari Wati (34), seorang pemuda penyandang disabilitas asal Kecamatan Ngasem.

“Selama ini, sulit sekali bagi kami yang difabel untuk mendapatkan pekerjaan layak di Bojonegoro. Saya harap program Farida Hidayati bisa membuka peluang bagi kami agar dapat bekerja dan berkontribusi di masyarakat,” ungkap Wati penuh harap.

Sementara itu, Sinta (28), pelaku UMKM asal Kecamatan Balen, juga menyampaikan dukungannya terhadap visi dan misi Farida Hidayati.

“Bojonegoro ini butuh pemimpin yang paham kebutuhan perempuan dan mau mendorong pemberdayaan. Saya merasa Farida membawa harapan itu, terutama bagi kami yang ingin maju dan berkembang melalui usaha kecil,” ujarnya.

Dengan pendekatan yang memberdayakan perempuan, pemuda, dan difabel, paslon 01 berharap dapat membawa perubahan nyata dan memberikan kesempatan yang setara untuk setiap warga Bojonegoro.

“Kami siap menjadi pelayan masyarakat yang benar-benar memahami dan merespon kebutuhan warga, demi Bojonegoro yang lebih maju dan berkelanjutan,” tutup Farida.

Visi inklusif yang diusung oleh Teguh Haryono dan Farida Hidayati menjadi angin segar bagi masyarakat Bojonegoro yang mendambakan perubahan. Dukungan dari masyarakat menjadi kunci agar Bojonegoro mampu bangkit sebagai daerah yang kuat, mandiri, dan berdaya bagi semua kalangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *