Boyolali – Dalam rangka memperingati Tahun baru Islam 1 Muharam 1446 H, masyrakat desa Bade, Klego, Boyolali menyelenggarakan pawai obor dengan sangat meriah.
Acara ini diadakan pada Sabtu malam, 6 Juli 2024, dan mendapat sambutan hangat dari berbagai lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Hadir pula calon Bupati Boyolali dari Golkar, Fuadi, yang turut memberikan apresiasi atas terselenggaranya acara tersebut.
Pawai obor ini dimulai dari rumah Kepala Desa Bade, Haryono, yang berlokasi di Dukuh Pelang RT. 007 RW. 003. Acara dipimpin oleh Ketua RT Hariyadi Wiyono dan didukung oleh Wakil RT KRH. Sarjono, S.Pd., S.H., M.H., C.Me. Warga berkeliling desa dengan membawa obor, melantunkan sholawat, dan pujian kepada Rasulullah SAW, menciptakan suasana yang khidmat dan penuh semangat.
Menurut Wakil RT KRH. Sarjono, S.Pd., S.H., M.H., C.Me. yang berlatang belakang seorang Advokat, Konsultan Hukum dan Mediator atau yang lebih dikenal dengan panggilan Mas Jon (KRH Sarjono Wira Manggolo, S.Pd., S.H., M.H., C.Me.)
yang juga sebagai salah satu tim divisi Hukum Lidik Krimsus RI (pusat) , Biro Hukum My Indonesianews online, Bidang Advokat Yayasan Islamiyah Kendel dan Ketua DPC Ferari Kabupaten Boyolali.
Menurut KRH. Sarjono, pawai obor ini bukan sekadar perayaan, tetapi juga memiliki makna yang mendalam.
“Pawai obor ini adalah bentuk siar menyambut tahun baru, yang mengingatkan kita pada semangat hijrah Nabi Muhammad SAW. Selain itu, kegiatan ini mempererat silaturahmi dan kebersamaan di antara warga,” kata KRH. Sarjono, S.Pd., S.H., M.H., C.Me.
Selama pawai berlangsung, suara alat musik rabana dan gendang turut memeriahkan acara, menambah semangat para peserta.
Sholawat dan pujian yang dilantunkan menjadi wujud rasa syukur masyarakat dalam menyambut Tahun Baru Islam.
Calon Bupati Boyolali, Fuadi, yang turut serta dalam pawai obor ini, menyampaikan apresiasinya.
“Saya sangat mengapresiasi inisiatif warga Desa Bade dalam mengadakan pawai obor. Tradisi ini sangat penting untuk dilestarikan karena tidak hanya memperkuat identitas budaya, tetapi juga memupuk kebersamaan dan persatuan di tengah masyarakat,” ujar Fuadi.
Ketua RT Hariyadi Wiyono menambahkan bahwa kegiatan ini adalah tradisi tahunan yang selalu dinantikan oleh warga.
“Selain merayakan Tahun Baru Islam, pawai obor juga menjadi ajang untuk menjalin silaturahmi dan mempererat persaudaraan di antara warga,” ujarnya.
Pawai obor dalam rangka Tahun Baru Islam ini berjalan dengan lancar dan penuh antusiasme. Masyarakat Desa Bade berharap tradisi ini dapat terus dilestarikan dan menjadi momentum untuk mempererat kebersamaan serta menjaga nilai-nilai keagamaan.
Penetapan peringatan Tahun Baru Islam 1446 H sebagai hari libur nasional oleh pemerintah memberikan kesempatan bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk merayakan dan menghayati makna hijrah Nabi Muhammad SAW bersama keluarga dan komunitas. Dengan adanya pawai obor ini, masyarakat Desa Bade menunjukkan bahwa perayaan Tahun Baru Islam dapat dilakukan dengan meriah dan penuh makna.